Reblogged from http://rizkydeaa.tumblr.com
follow twitter kak @rizkydea buat lihat postingan lainnya dan supaya kamu lebih ter-motivasi lagi ^^
“Apa sih yang harus
aku lakuin biar lolos PTN?”
“Aku juga harus UAN. Harus masuk PTN. Yang
mana yang diutamakan?”
“Aku takut nggak lolos PTN. Aku enggak pinter.
PTN kan buat orang-orang pinter.”
Mungkin itu yang menjadi isi kepala setiap
siswa/i kelas 12. Aku tau, karena aku pernah ada di posisi itu dan juga sudah
mengasuh kepala-kepala yang ada di posisi itu selama 2013. Sudah kuteliti(maaf
jika banyak yang agak sok tahu) dan bisa kusimpulkan apa saja yang menjadi
faktor utama keberhasilan/kegagalan dalam masuk PTN.
Perguruan Tinggi Negeri. Siapa yang tidak
punya mimpi untuk bisa dapat mendapatkan bangku disana, memakai almamaternya,
meneriakkan hymne-nya, dan wisuda disana. Sebagian orang, Dreamed of it.
But some of them are still dreaming when others are wake up to make
their dream comes true.
Inilah kesimpulan atas faktor-faktornya supaya
kamu bisa lolos SBMPTN 2014 jalur tertulis ;
Pembagian Waktu
Masuk ke point inti. Pembagian waktu. Antara
UN, dan juga belajar untuk SBMPTN.
Kebanyakan dari kelas 12 2013 yang lolos
Undangan/SBMPTN, membagi waktu mereka dengan sedemikian rapinya.
Beberapa dari mereka, serius di sekolah,
menghabiskan waktu di sekolah untuk mengejar materi untuk Ujian Nasional.
Setelah waktu mereka habis di sekolah, mereka Bimbingan Belajar, juga untuk
mengejar materi Ujian Nasional di kelas reguler. Banyak dari mereka yang nyolong-nyolong
minta jam tambahan di luar jam reguler untuk membahas materi yang mereka tidak
mengerti. Di bimbel juga, mereka gunakan untuk menyelesaikan PR
mereka. Di rumah, mereka sempatkan istirahat sekitar 1 jam, lalu kemudian
belajar mengerjakan soal untuk Ujian Nasional nanti atau sekedar belajar untuk
ulangan harian/UTS/UAS selama 2 jam-3 jam. Setelah itu, mereka istirahat ½ jam
lalu kemudian kembali belajar soal-soal SBMPTN selama 3 jam. Lalu tidur, lalu
nanti bangun lagi untuk belajar di jam 3 subuh. Belajar soal-soal SBMPTN,lagi.
Belajar untuk UAN? Di sekolah tempatnya. Maka
dari itu, jangan suka bercanda-bercanda aja kalau di kelas. Di kelas, jangan
foto-foto terus kerjaannya. Perhatikan guru kalau mengajar. Karena percaya atau
tidak, itu akan membantu kalian untuk lulus UAN. Catat semua yang guru
terangkan. Kalau mau, kamu bisa pisahkan catatan antara catatan UAN dan SBMPTN.
Biar tidak bingung. :D
Beberapa anak bimbinganku bukan anak yang
terlalu fokus terhadap UAN. Mereka membagi porsi waktu yang lebih untuk
SBMPTN. Loh, kenapa gitu? Seperti yang sudah di jelaskan di atas,
SBMPTN itu lebih susah dari UAN. Jadi logikanya, kalau kamu bisa dan terbiasa
membaca dan mengerjakan soal pola SBMPTN, maka UAN sih urusan gampil. *nyentil
upil*
Seriously. Aku membimbing 3 anak, NR, RM , dan
SH. Dua-duanya membagi porsi waktu yang lebih untuk SBMPTN tanpa melupakan
UAN.
Meski tidak 100% fokus terhadap UAN dan fokus
terhadap SBMPTN, si NR dan RM berhasil meraih nilai UN tertinggi se-SMA mereka
dengan kategori IPS&IPA. NR berhasil meraih nilai tertinggi pada UAN IPS
dan masuk Unpad, dan RM berhasil meraih nilai tertinggi UAN IPA dan masuk ITB.
Meski pada tingkat sekolah mereka saja. Hehe. si SH mendapatkan peringkat ke 5
UAN IPS dan juga.. masuk UI. Heuheu.
Apa rahasianya? Mereka mengerjakan soal-soal
UAN dengan taraf kesulitan SNMPTN Tulis(SBMPTN).
Bagilah waktu dengan adil, tanpa harus melupakan
prioritas yang sesungguhnya.
2 jam untuk UAN, 4 jam untuk SBMPTN. Seperti
itu pembagiannya.
Oke.. Riris sekarang akan beri tahu Management
Waktu ala Riris.
Di sekolah, Riris fokus terhadap UAN. Setiap
pemantapan(tambahan) untuk UAN, selalu ikut. Tak pernah bolos. Telat masuk sih
pernah ehehe.
Setiap istirahat pertama, riris gunakan untuk
Shalat Dhuha. Kalau sedang tidak shalat, riris gunakan untuk mengerjakan soal
Test Potensi Akademik. Lumayan bisa ngerti berapa pola soal.
Lalu setiap istirahat kedua yang waktunya
relatif lebih panjang, riris gunakan untuk shalat dzuhur. Setelah shalat dzuhur
yang biasanya masih tersisa beberapa menit, riris gunakan untuk duduk-duduk
manis di depan kelas. Ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman. Kalau tidak
shalat? Riris tiduran di meja. Hehe. Lumayan. Meregangkan badan.
Setelah pulang kerumah, jadwal Riris ;
Senin: Bahasa (Indonesia+Inggris) = untuk UAN
1 Jam, untuk (dulu namanya SNMPTN Tulis(karena riris ujian di angkatan 2012,
skg SBMPTN) 2 jam.
Selasa: Sejarah = untuk UAN 2 jam, untuk
SBMPTN 2,5-3 jam.
Rabu: Geografi = belajar hanya untuk SBMPTN.
3,5 jam (berikan waktu ekstra untuk mengerjakan soal-soal yang kamu anggap
sulit.)
Kamis: Ekonomi (untuk UAN+ SBMPTN) 5 jam.
(Misal; UAN 2 jam, SBMPTN 3 jam)
Jumat: Sosiologi = untuk UAN 1 jam, untuk
SBMPTN 2 jam.
Sabtu: TPA 3 jam
Minggu: Matematika Dasar SBMPTN 5 jam.
(letakkan ini di hari libur. Letakkan jatah waktu lebih banyak untuk pelajaran
ini. Letakkan di hari libur, dimana kamu tak usah mengerjakan atau pergi
kemanapun.)
Relakan waktu liburan kamu untuk
belajar. Waktumu hanya sedikit lagi. Waktumu hanya sebentar lagi.
Waktumu hanya menghitung hari. Tak masalah kau tak liburan selama kau
belum mendapatkan hasil. Setelah kau dapatkan PTN ditanganmu, kau bebas
berlibur sepenuh hati. Tak usah repot memikirkan Swasta ini swasta itu.
Kau bebas berlibur, jalan-jalan kemanapun.
Belajarlah untuk disiplin dengan waktu. Karena
waktu kalian melakukan SBMPTN, waktu akan sangat minimal untuk proses
pengerjaan maksimal. Jika kalian sudah terbiasa melakukan disiplin waktu,
kalian akan terbiasa dengan waktu yang singkat di SBMPTN nanti.
Misalnya; berlatih soal Test Potensi Akademik
2 jam. Kalian pasang alarm di HP untuk 2 jam ke depan. Kalian akan melihat,
berapa soal yang sanggup kalian “Pahami” dalam waktu 2 jam itu.
Misalnya lagi; berlatih soal Matematika Dasar.
3 jam. Kalian pasang lagi alarm di HP kalian untuk 3 jam ke depan. Kalian akan
melihat, seberapa cepat kalian menghitung dan memahami soal-soal matematika
itu.
Itu berguna sekali. Jadi kalian bisa mengukur
kemampuan kalian dalam jangka waktu tertentu. Hal itu juga akan menjadi
semangat buat kalian (yang sungguh-sungguh ingin masuk PTN) supaya menjadi
lebih giat belajar lagi dan lebih konsentrasi lagi mengerjakan soal.
Lalu dengan padatnya hari seperti itu,
bagaimana menjaga kesehatan?
Sakit, lelah, itu berasal dari diri sendiri.
Dulu riris sih menjaga kesehatan dengan puasa senin-kamis. Puasa, selain bikin
makin sehat, juga nambah pahala. Sehat? Iya. Karena dengan puasa, kita ga jajan
macem2 di sekolah. Kita sahur di rumah, buka puasa pun pasti cari yang berbau
“Nasi” atau makanan yg kenyang. Hehe. Kalaupun tidak puasa, bawalah bekal dari
rumah. Nasi dan telur dadar/ceplok atau nasi dengan tumis jagung itu lebih bergizi
daripada kamu beli bakso di sekolah. Selain bersih karena asalnya dari rumah,
kamu juga hemat. Ya,kan? :D
1 hal lagi. Riris selalu bawa botol air
mineral kemana-mana. Selain hemat, riris jadi makin sehat. Air mineral itu juga
berfungsi menjaga mineral di dalam tubuh kamu seimbang. Daripada kamu harus
beli minuman botol yang berwarna atau soft drink yang mengandung banyak
pengawet dan pewarna? Itu bikin ga sehat. Justru itu yang bikin kamu malah
makin gampang terserang penyakit.
Jadi, jangan lupa selalu bawa botol air
mineralmu kemanapun kamu pergi. :)
Apa harus menunggu gagal untuk berubah? Kalau
besok Tuhan cabut nyawamu, apa tidak ada kata menyesal? Apa harus menunggu
gagal untuk memulai sesuatu? Disaat semua sudah mencapai puncak gunung, kau
tidak akan tahu, gunung itu akan meletus esok.
Kelinci yang larinya cepatpun bisa kalah
dengan kura-kura yang larinya lambat. Hanya karena kelinci buang-buang waktu,
hanya karena lengah. Kamupun begitu.
Sekali kamu lengah dan membuang-buang waktu, kamu akan bernasib sama seperti
kelinci. Kalah.
Jadilah kura-kura. Alon-alon asal kelakon.
Kura-kura tidak lengah, tidak lelah.
Meski berlari sangat pelan, tapi dia tidak
berhenti berlari. Kura-kura
tidak lengah, karena dia tahu dia tidak berlari secepat kelinci. Dia memilih
berlari sekuatnya dengan konstant; tanpa berhenti. Usaha juga seperti itu.
Kalau kamu merasa tidak bisa apa-apa, tetap berusaha. Dengan konstant dan tidak
lengah. Maka kamu akan menang.
Prinsipku dari dulu 1; ”Don’t look for
perfection, look for Progress. When u make progress in everyday, you’ll make a
perfection.”
Waktu main
“Yah.. kalau aku belajar terus, kapan mainnya,
kak?”. Pertanyaan itu
sering dan sering dan sering banget kamu ucapin. Ya,kan? Dengan kamu lihat
jadwal les kamu, jadwal belajar kamu, kamu pasti berfikir kapan kamu bisa main.
Helo mbakbro…. Kamu mau masuk PTN kan? IYA.
Mau pake almamater PTN kan? IYA. Tapi mau ngorbanin kesenangan pribadi gak?
I……bisa jadi.
Mana bisa ada yang begitu. Main mau, masuk ptn
mau. Kalau kamu habiskan waktu kamu misalnya 2 jam untuk main, sementara
penguasaan materi kamu sangat kurang bahkan kurang banget, apa fungsinya kamu
main? Apa kamu ga merasa kamu sedang membodohi dirimu sendiri?
Gimana caranya kamu bisa menguasai materi
untuk ujian sementara kamu kerjaannya cuma nongkrong di sana, nongkrong di
sini?
Bayangin. Kamu main, sementara besok kamu ada
tugas. Terus, pulang main kamu pasti capek banget bukan capek aja. Sampai rumah
kamu pasti istirahat sebentar. Istirahatnya kamu ga mungkin semenit dua menit. Kamu
pasti ketiduran sampai….. kamu kebangun karena kamu lupa kamu ada tugas. Kamu
kelabakan belum ngerjain dan bingung mau ngerjainnya mulai dari mana.
Nah. Main aja udah ngabisin tenaga. Sementara
efeknya apa? Cuma demi kesenangan sesaat,kan?
Pilih aja deh. Kamu mau susah-susah sekarang
dan seneng-seneng nanti karena dapet PTN. Atau kamu mau seneng-seneng sekarang
dan susah-susah nanti karena boro-boro dapet PTN, kamu bahkan susah-susahnya
harus cari kampus yang masih buka dan mau nerima kamu? Pilih aja.
Ini adalah sebuah pengalaman dari teman
seorang anak bimbingku. Anak ini hobi sekali main. Nongkrong ke sana lah, ke
sini lah. Sementara dia punya mimpi buat masuk ke PTN yang saingannya bukan 1
atau 2 orang. Dia punya mimpi buat masuk ke PTN yang menjadi dambaan setiap
orang. Anak ini selalu menghasut anak bimbingku untuk main ke tempat A, ke
tempat B. Tapi selalu tidak di turuti alias anak bimbingku gamau ikutan main.
Dengan alasan dia punya bakat yang (mungkin) menunjang dia bisa masuk ke ptn
itu, dia bisa santai. Yah bro;
Talents without Hard Work means A bird without
wings.
Lalu, apa yang terjadi? Dia bimbel di tempat
yang….. ya, everyone knows gimana si kualitas bimbel itu. Bimbel yang bebas;
mau masuk atau engga itu urusan si siswa yang it means dia bisa bolos
seenaknya. Dan… you know what? Dia gagal. Dia gagal masuk ke PTN yang bahkan
kata dia waktu itu; “Kalau aku gamasuk PTN yg aku mau, Aku masuk PTN P aja, kan
gampang masuknya.”.
Disaat anak bimbingku sudah leha-leha dan
sedang liburan, dia? Dia sedang sibuk masukin formulir pendaftaran ke sana ke
sini yang it means dia masuk di gelombang terakhir yang it means biayanya gede
banget bukan gede aja.
Bayangin. Waktu semua orang bayar sekian juta
aja yang ga seberapa bayarannya, orangtua dia harus bayar sampai puluhan juta
sampai jual ini itu.
Pertanyaannya adalah; apa kamu ga
kasihan sama orangtuamu? Apa kamu tega nyusahin orangtua kamu terus?
Yakinlah, Tuhan tau niatmu tulus untuk
membahagiakan orangtuamu. Tuhan tidak akan biarkan kamu sendirian.
Hidup itu ibarat karma. Apa yang kamu dapatkan
nanti, adalah buah dari apa yang kamu lakukan sekarang.
"Mending capek-capek-an sekarang, terus
nanti bisa tenang dapet ptn. Drpd tenang-tenang skg, terus nanti capek cari
kampus yg masih buka."
"Lebih baik banjir keringat sekarang,
terus dapet almamater ptn. Dari pada nanti banjir air mata, soalnya gagal dapet
almamater ptn."
1.
2. Teman
dekat/Pacar
Ini adalah hal
sensitive yang sebenarnya sesungguhnya sangat tidak bisa disinggung secara
universal. Tapi aku punya beberapa saran. ^^
Buat kamu yang punya pacar.
Baguslah. Berarti kamu sudah menemukan
tambatan hati. Tapi eits. Hati-hati. Ini adalah masa-masa penuh cobaan buat
kamu. Buat kamu yang punya pacar.
Gak usah khawatir dan buru-buru mutusin pacar
kamu. No. Bukan itu maksud aku. Tapi kalau pacarmu mendukung kamu sepenuhnya
dengan segala kerja kerasnya kamu buat membahagiakan orangtua kamu alias masuk
ptn, pertahanin. Jangan pernah lepasin pacar kamu yang mendukungmu sepenuhnya.
Nikahin aja kalau perlu.
Kalau.. Buat … pacar yang ga ngertian sama kamu….
ya… ini… Susah. Tapi ini ada sedikit kutipan curhatan dari 2013 yang mutusin
pacarnya karena pacarnya egois.
“Gue mutusin pacar gue bukan berarti gue ga
sayang sama dia. Gue sayang banget. Gue sendiri berat buat mutusin dia, soalnya
gue gamau kehilangan dia. Tapi gue tau, ini sebuah kosekuensi yang harus gue
ambil. Kalau gue mau mendapatkan sesuatu, harus ada juga sesuatu yang gue
korbanin. Ya kan,kak? Toh gue yakin kalaupun dia dan gue berjodoh, Tuhan bakal
mempertemukan kita lagi. Fokus gue terpusat pada PTN,kak. Gue lebih milih bikin
anak orang nangis daripada gue bikin orangtua gue nangis. Bikin orangtua nangis
itu udah dosanya kaya segede gunung. Maka dari itu, gue takut bikin orangtua
gue nangis.
Apa alasan gue mutusin pacar gue itu sangatlah
berdasar. Pacar gue orangnya susah di atur. Dia egois. Dia maunya kemana-mana
dianter gue. Main,nonton, beli ini beli itu harus ditemenin gue. Bahkan dia
sempet ngomel ke gue kenapa gue sering banget pergi ke bimbel daripada pergi
buat nemuin dia. Konyol banget,kan? Emang kalau gue ketemu dia setiap hari, dia
bisa ngajarin gue apa? Gue tahan tuh berminggu-minggu. Sampai berapa bulan
sebelum UAN, gue putusin dia. Gue janji, setelah gue lolos PTN, gue bakal
pacarin dia lagi. Dia awalnya iya-iya aja. Tapi, seterusnya? Dia nangis
berhari-hari, ngejar-ngejar gue, sms gue minta balikan. Tapi bukannya gue acuh,
tapi fokus gue sekarang cuma buat bahagiain orangtua gue doang. Alhamdulillah.
Dengan segala pengorbanan gue, gue berhasil masuk PTN yang namanya dijunjung tinggi
di setiap kepala yang menginginkan masuk ptn ini.
Lalu gue berniat menepati janji gue. Eh….
Waktu gue mau ngehubungin dia duluan, ternyata dia sudah bersama yang lain.
Alias sudah pacaran. Pacarnya? Sahabat gue sendiri. Ya, itulah hidup.
Kalau dia sayang sama lo, dia bakal nunggu lo
sampe lo sukses. Kalau dia ga nunggu lo, itu berarti dia ga sayang sama lo.
Simpel. Sekian,kak. Sampai detik ini gue ga nyesel gue mutusin dia, ya itu
karena dia memang bukan yg terbaik buat gue. Itu aja. :)”
Jadi intinya? Jangan banyak macem. Sabarlah
untuk waktu saat ini, jika pacar sedang serius mengejar apa yang kamu mau,
sebagai pacar yang baik sudah seharusnya mendukung dan merelakan egoismu.
Yakinlah, mereka melakukan apapun dengan tujuan yang baik. Sebagai
pacar yang baik, doakan pacarmu. Agar ia senantiasa dijaga hatinya oleh si
empuNya hati. Agar ia selalu dilindungi oleh si empuNya segala perlindungan di
bumi.
Buat kamu yang jomblo.
Simpel aja. Bersyukurlah karena kamu sendiri.
Berarti Tuhan mau kamu ngebahagiain orangtua
kamu dulu, daripada ngebahagiain seseorang yg bukan mahrammu.
Gapapa kamu ga punya pacar. Itu artinya, Tuhan
memberi jalan padamu begitu lebar untukmu mencapai cita-cita. Juga tanda, kalau sebenernyaaaa, kamu
gabisa fokus mikirin 2 hal. Maka dari itu, Allah suruh kamu fokus dulu sm
cita-cita kamu.
Itu berarti, ini saatnya kamu untuk kejar apa
yang kamu cita-citakan sejak dulu. Ini saatnya kamu meraih apa yang kamu
mimpikan dari dulu. Hidupmu sebagai seseorang yang tidak memiliki keterikatan
dengan siapa-siapa akan sangat mendukungmu untuk belajar mati2an. Tanpa galau,
tanpa harus khawatir menunggu kabar dari sang kekasih.
Yakinlah, jodoh adalah cerminan diri. Jika
kau ingin jodoh yang baik, maka perbaiki diri dulu.
1.
4. Gadget/Media Sosial
“Check in disini dulu ah, biar gaul.” Ucap
seseorang yang hobi sekali update lagi dimana. Buat apa,bro? Mending lo update
lagi kuliah di PTN yang keren. Keren banget.
Gausah iri sama temen2 kamu yang update lagi
di Mall, lagi nonton film ini itu di bioskop. Sementara kamu lagi update
soal-soal terbaru di bimbel/lagi kerja kelompok. Yaudah, kenapa harus malu?
Kenapa harus gengsi? Ya elah. Main bisa kapan aja.
Check in yang keren itu disaat begini,
misalnya;
“4 sks. Semangat. (@FISIP UI, Depok … blabla)”
gimana? Siapa yang bisa asal check in disitu kalau bukan mahasiswa?
Update update galau. Yaelah bro. Apa gunanya
kamu update yang galau-galau? Apa gunanya kamu update kalau masalah kamu banyak
banget? Apalagi updatenya di media social. Menurut kamu, apa yang bisa orang
lakuin pas baca tweet kamu yang katanya kamu banyak masalah? Mereka cuma bisa
baca doang. Kenapa ga kamu ngadu update sama si Empunya kehidupan? Tuhan.
Kenapa kamu malah kebanyakan nulis status galau? Kenapa ga minta Tuhan perbaiki
hidupmu? Kenapa ga minta Tuhan turunkan kuasaNya? :)
Kebanyakan twitteran doesn’t mean you have
anything. Apalagi kalau updatenya Cuma galau, galau, galau, dan galau. Ya elah.
Ketika kamu kebanyakan nge-refresh timeline,
kapan kamu belajarnya? Apalagi kalau kamu bilang “Bosen deh twitteran,
kerjaannya cuma refresh doang.” Ya kenapa malah lanjut twitteran? Apa sih
fungsinya?
Coba bayangin, sekali kamu tweet, kamu
menggunakan kekuatan tanganmu untuk memencet tombol2 gadgetmu. Kenapa ga kamu gunakan
kekuatan tanganmu untuk ngerjain soal-soal?
Suatu saat, aku pernah dapat sebuah curhatan;
“Kak, kenapa ya kalau aku belajar aku gampang ngantuk. Tapi kalau aku
twitteran, aku malah ga ngantuk.”
Langsung saja kubalas; “yaudah, kalau di
twitter ada jawaban SNMPTN Tulis(SBMPTN), silahkan twitteran terus.”
Sekali kamu twitteran, kamu bakal keterusan.
Batasi dirimu untuk twitteran. Untuk sekedar mencari info2 penting, boleh.
Untuk sekedar bersilaturahmi dengan orang yang jarang bertemu, silahkan. Tapi
kalau untuk update galau, mention2an ga jelas, Do you think what you are doing
to?
140 karakter di Twitter tak akan membuatmu
pandai mengerjakan soal matematika dasar. Twitteran terus, update twitter, tak
akan membuatmu akan lolos SBMPTN.
1.
5.
Teman-Teman yang Tidak Sejalan
Temanmu, orang yg
duduk di bangku sebelahmu, teman sekelasmu, teman bimbelmu, orang yg duduk
disebelah kamu waktu tryout atau teman sepermainanmu mungkin pernah bicara “Kamu
mau masuk PTN? Emang kamu bisa? Emang kamu mampu? Emang kamu rengking 10besar?
Emang nilai ulangan kamu bagus-bagus?”
Pernah? Well, I had. Aku pernah mengalami masa
ini.
Masa dimana, kalian diragukan hanya karena
nilai ukuran kalian dikelas.
Kalian nilai rapotnya ga bagus lah, ga aktif
lah, dan sebagainya.
Punya temen seperti itu?
Well, I have no judgement for them. Niat
mereka BAIK loh :)
Mereka seperti itu karena mereka melihat kita
hanya dari sisi luarnya. Mereka sebenarnya ingin kita berubah, mengubah
kebiasaan kita yang nilai rapotnya ga bagus lah, yang ga aktif dikelas lah,
menjadi sebaliknya. Menjadi pribadi yang baik.
Mungkin kalian pernah dengar “Benci beda tipis
sama cinta” ?
Nah, mereka itu sebenarnya cinta sekali dengan
kita, toh buktinya mereka ngoreksi kesalahan kita,kan? Mereka yg tau jeleknya
kita kan?
Ambil semua omongan mereka yang meragukanmu
sebagai motivasi besar-mu.
Perbaiki semua sifat jelekmu tanpa harus kau
beritahu pada dunia. maksudnya, cuma kamu sendiri yang tau kalau kamu sudah
berubah.
Tunjukkan kalau kamu BISA. Lebih BISA dari apa
yang mereka kira, lebih dari apa yang mereka rendahkan. Kamu belajar dengan
rajin, fokus dengan tujuan akhir kamu. Ingat satu hal, Jangan memikirkan apa yg
tidak perlu dipikirkan. Itu penting untuk kelas 12. :)
Toh, kalau kita sudah BISA menunjukkan kalau
kita BISA mencapai MIMPI kita dan mereka.. (maaf) tidak, mereka akan
diam.
You don’t need to hate the haters. Love them,
and show them who’s “YOU”.
“Kalau teman yang tidak mau diajak ke arah
kebaikan, gimana?”
Never mind. Tak perlu banyak bertindak lebih.
Yang paling penting adalah selalu ingatkan mereka untuk melakukan kebaikan itu.
Misalnya mengingatkan mereka belajar. Yaudah, kalau mereka tak mau ikut kamu
berubah dan belajar lebih rajin, meski kamu sudah cubit atau tampar muka
temanmu supaya dia berubah dan sadar, diam saja. Biarlah dia menentukan jalan
sendiri. Yang penting, kita selalu ingatkan dia untuk belajar. Kalau sudah
sampai ke tahap “menampar” tapi dia tidak juga bangun, yasudah. Biarkan saja
mereka tertidur. Mereka saja yang tidak tahu betapa beruntungnya punya teman
yang meningatkan ke arah kebaikan. Biarlah Tuhan yang “menampar” mereka.
Sahabat yang baik itu ga akan; “Iya gapapa”
pas lo bikin salah. Sahabat yang baik pasti bakal nampar muka lo waktu lo bikin
salah. Sahabat yang
baik ga akan ngegandeng tangan lo pas lo mau ngelakuin hal yg salah. Dia pasti
bakal cubit tangan lo biar lo tau kl lo salah.
Ibarat kata; Sahabat yg baik ga akan
ngasih lo makan kue pas lo lagi diabetes. Dia pasti ngelempar kuenya ke lantai
karena dia tau lo gaboleh makan itu.
dan… 1 hal.
Kalau lo mau maju, jgn cari temen yg ngedukung
kejelekan yg lo punya. Cari orang yg ngancem mau bunuh lo kl lo tetep lakuin
kejelekan itu.
1.
6.
Nazar/Ikhtiar
Ikhtiar adalah sebuah usaha yang kamu
persembahkan sebagai bentuk meyakinkan Tuhan atas segala usahamu menginginkan
sesuatu untuk Tuhan kabulkan..
Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita
shalat 5 waktu. Sebagai ikhtiar, tambahkan Shalat sunah disaat istirahat atau
waktu luang di jam 10 pagi. Sebagai ikhtiar tambahan, rajin-rajinlah Puasa
sunah senin-kamis. Kata guru ngajiku, puasa senin kamis itu menghapus dosa-dosa
dan juga melancarkan segala usaha yang sedang di jalani. Believe or not, aku
sudah membuktikannya sendiri dan sudah berhasil ku terapkan pada beberapa anak
bimbingku yang berhasil lolos PTN.
Shalat Sunah, selain menghilangkan ngantuk,
juga membuat malaikat senang berada di dekat kita. Kata guru ngajiku lagi,
shalat sunah itu sebagai bentuk ketaatan umat terhadapNya. Maka dengan taat
itulah, malaikat-malaikat akan senang menemani kita dan jika malaikat senang
menghampiri kita, Allah pun senang. Dan jika Allah senang? Tiada ragu kuasa
Allah akan bersama kita. :)
"Indeed, Allah is with the Patient."
- Al Baqarah;153
"Barangsiapa yang menadahkan tangannya
dan berdoa, Allah tidak akan membiarkan tangannya itu kembali kosong." -
Ali Habib Ali Zainal Abidin.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (QS. Al Munafiqun: 11)
Nazar.
Nazar adalah sebuah janji yang kita ucapkan
sebagai jaminan jika Tuhan mengabulkan keinginan kita, apa yang akan kamu
lakukan?
Sederhana saja. Dulu aku bernazar, sebelum
pengumuman diterima/tidaknya aku di PTN, aku harus(bernazar) untuk Khatam Al
Qur’an. Susah memang dengan segala kesibukan les sana sini, kerja kelompok sana
sini. Biasanya, aku sempatkan saat shalat isya/shalat tahajud untuk paling
sedikit kubaca 2 lembar. Kalau waktuku sedang renggang, aku biasanya baca 4
halaman.
Jangan bermain-main dengan nazar. Nazar ini
hukumnya berat. Kata ustad waktu tarawih, jika nazar ini dilanggar, hukumannya
mungkin saja 2; 1. Tidak dikabulkannya keinginan. Atau 2. Tidak diterimanya
Shalat selama 1000 hari. Waduh, berat,ya?
Maka dari itu bila ingin bernazar, cari nazar
yang sekiranya mampu kamu lakukan dengan ikhlas. Toh, Allah tidak memaksamu.
Hanya jika dalam hatimu menginginkan Allah mengabulkan, lebih baik mulai
bernazarlah.
****
Siapapun kamu, apapun agamamu, kamu pasti
punya Tuhan.
Kamu pasti percaya Tuhan.
Apapun agamamu, Tuhan Maha Melihat. Tuhan Maha
Mendengar.
Tuhan tak pernah tidur.
Tuhan Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Tuhan Maha Melihat setiap jengkal usahamu.
Apakah setiap usahamu pantas untuk menjadi jaminan untuk Tuhan kabulkan
Mimpimu? Apakah setiap jengkal langkah kakimu pantas Tuhan arahkan kearah
Mimpimu berada?
Tuhan Maha Melihat, apakah kau berusaha
sungguh-sungguh demi Mimpimu?
Tuhan Maha Melihat, apakah kau hobi Mengeluh
atau Mensyukuri NikmatNya?
Tuhan Maha Mendengar. Ia tak pernah tidur dan
tak pernah bosan mendengar segala doa-doamu. Tuhan tak pernah berhenti
tersenyum mendengar doamu.
Tuhan Maha Melihat, apakah kau percaya padaNya
dengan cara selalu rajin beribadah kepadaNya atau percaya pada “Hal” lain?
Percaya akan Tuhan, bahwa ia akan mengabulkan Mimpimu? Percaya tentang kasih
sayang Tuhan yang luar biasa terhadap umatNya?
Dekat dengan Tuhan, Percaya akan Tuhan.
"katakanlah: Jika memang kamu cinta
kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan
akan diampuni Nya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi
Penyayang." (Al Imran: 31).
“Janganlah kiranya kasih dan setia
meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh
hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah
serta manusia.” – Amsal: 3:3-4